Tips menanam cabe: Ingin menikmati cabai segar nan pedas di meja makan? Menanam cabai sendiri ternyata lebih mudah dari yang dibayangkan, asalkan kita tahu triknya. Dari memilih bibit unggul hingga perawatan yang tepat, panduan lengkap ini akan membimbing Anda menuju hasil panen maksimal. Bayangkan, cabai segar nan pedas hasil kebun sendiri, siap menghiasi masakan Anda setiap hari!
Selain nikmatnya cabai segar, menanam cabai juga menawarkan manfaat ekonomi yang menarik. Anda bisa menjual hasil panen, atau bahkan membuka usaha kecil-kecilan. Tak hanya itu, cabai juga kaya akan vitamin dan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Mari kita telusuri lebih dalam tentang berbagai jenis cabai dan cara menanamnya dengan optimal.
Pendahuluan
Menanam cabai? Bukan hanya soal bumbu dapur, tapi juga petualangan seru! Bayangkan, dari biji kecil hingga cabai merah menyala, ada proses menarik di baliknya. Selain menambah cita rasa pada masakan, cabai juga punya manfaat kesehatan yang tak bisa diremehkan. Plus, budidaya cabai bisa jadi sumber penghasilan tambahan yang menggiurkan. Mari kita jelajahi dunia cabai, mulai dari jenisnya hingga cara menanamnya dengan benar!
Cabai memberikan dampak ekonomi yang signifikan, mulai dari petani kecil hingga industri besar. Selain itu, cabai juga kaya akan vitamin C dan antioksidan, yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Ada banyak jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang berbeda, dari yang ringan hingga yang super pedas. Ketahui jenis-jenis cabai yang bisa kamu tanam untuk memaksimalkan hasil panenmu.
Jenis-Jenis Cabai
Berbagai jenis cabai tersedia, masing-masing dengan karakteristik yang unik. Ini akan mempengaruhi tingkat kepedasan, bentuk, dan warna cabainya. Memilih jenis cabai yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan selera penting untuk hasil panen maksimal.
- Cabai Merah Besar: Jenis cabai ini terkenal dengan ukurannya yang besar dan warna merahnya yang cerah. Rasanya relatif manis dan pedas sedang, cocok untuk berbagai hidangan.
- Cabai Rawit: Cabai rawit memiliki ukuran yang kecil dan bentuknya runcing. Cabai ini dikenal karena tingkat kepedasannya yang tinggi, cocok untuk menambah cita rasa pedas pada makanan.
- Cabai Lombok: Cabai ini dikenal dengan bentuknya yang agak panjang dan tingkat kepedasannya yang beragam. Ada Lombok merah, hijau, dan kuning yang masing-masing memiliki karakteristik rasa dan tampilan yang berbeda.
- Cabai Keriting: Cabai keriting dikenal dengan bentuknya yang unik, bergelombang. Tingkat kepedasannya bervariasi, tergantung pada varietasnya.
Tips Menanam Cabai
Menanam cabai yang sehat dan berbuah lebat membutuhkan perhatian pada beberapa hal penting. Persiapan lahan, pemilihan bibit, dan perawatan yang tepat akan menghasilkan panen yang memuaskan.
- Pemilihan Bibit: Pilih bibit cabai yang sehat dan berkualitas. Bibit yang sehat biasanya memiliki warna hijau cerah dan tidak ada tanda-tanda penyakit.
- Penanaman: Tanam bibit cabai pada lahan yang sudah disiapkan. Pastikan jarak tanam cukup agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak saling berebut nutrisi.
- Perawatan: Perawatan tanaman cabai meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama. Pastikan tanaman cabai mendapatkan cukup air dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dengan baik.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Hama dan penyakit dapat merusak tanaman cabai. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida organik atau cara-cara alami lainnya.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan cabai. Kondisi iklim, jenis tanah, dan pencahayaan yang tepat akan mendukung pertumbuhan optimal cabai. Dengan kondisi lingkungan yang mendukung, kamu dapat memaksimalkan hasil panen cabai.
Faktor | Penjelasan |
---|---|
Iklim | Cabai menyukai iklim tropis dan subtropis dengan curah hujan yang cukup. |
Jenis Tanah | Tanah yang gembur dan subur akan mendukung pertumbuhan cabai. |
Pencahayaan | Cabai membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk fotosintesis. |
Persiapan Lahan
Menanam cabai butuh lahan yang tepat, bukan sembarang tanah! Bayangkan, kalau lahanmu kurang subur, cabaimu bakal jadi kerdil dan kurang bersemangat menghasilkan buah merah menggoda. Yuk, kita siapkan lahannya dengan baik, biar panen cabai melimpah ruah!
Memilih Lokasi yang Tepat
Lokasi yang tepat sangat berpengaruh pada hasil panen. Pertimbangkan faktor pencahayaan, drainase, dan ketersediaan air. Lahan yang terpapar sinar matahari langsung selama 6-8 jam sehari akan lebih baik. Pastikan juga lahan memiliki drainase yang baik untuk mencegah genangan air yang bisa membuat cabai busuk. Jangan lupa, cek kondisi tanahnya ya, jangan sampai ada genangan air!
Pengolahan Tanah
Tanah yang gembur dan subur akan membuat cabai tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah meliputi pembersihan gulma, penggemburan, dan pemupukan awal. Gunakan cangkul atau alat pengolah tanah lainnya untuk membongkar tanah dan menghilangkan gulma yang sudah tumbuh. Tujuannya, agar cabai punya ruang dan nutrisi yang cukup untuk tumbuh subur. Jangan sampai tanahnya keras, cabai susah berkembang!
Kebutuhan Lahan
Ukuran lahan tergantung pada jumlah tanaman cabai yang ingin ditanam. Jenis tanah yang ideal untuk cabai adalah tanah yang gembur, berpasir, dan memiliki drainase yang baik. Tanah liat terlalu padat, sedangkan tanah berpasir terlalu ringan. Idealnya, tanah yang kaya akan bahan organik dan memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Jangan lupa perhatikan tingkat kesuburan tanah ya, cabai butuh nutrisi yang cukup!
Tabel Perbandingan Jenis Tanah
Jenis Tanah | Cocok/Tidak Cocok | Penjelasan |
---|---|---|
Tanah Berpasir | Tidak Cocok | Terlalu ringan, mudah terkikis, dan kurang mampu menahan air. |
Tanah Liat | Tidak Cocok | Terlalu padat, sulit digemburkan, dan drainase buruk. |
Tanah Gembur | Cocok | Ideal untuk pertumbuhan cabai, mudah digemburkan, dan memiliki drainase yang baik. |
Pemupukan Awal
Pemupukan awal sangat penting untuk memberikan nutrisi pada tanaman cabai. Campurkan pupuk kandang dengan pupuk organik lain seperti kompos. Sebarkan merata di sekitar lubang tanam. Perbandingan idealnya 1:1. Hal ini penting untuk pertumbuhan awal yang baik.
Jangan lupa untuk mencampur pupuk kandang dan kompos agar nutrisi terdistribusi merata dan mudah diserap oleh akar cabai. Jangan berlebihan ya, terlalu banyak pupuk juga bisa membahayakan cabai!
Pemupukan awal sebaiknya dilakukan 2-3 minggu sebelum penanaman.
Persiapan Bibit
Bibit yang bagus adalah kunci sukses panen cabai yang melimpah. Jangan sampai bibit yang dipilih malah bikin cabai kerdil atau bahkan mati! Mari kita bahas trik-triknya agar bibit cabai kita jadi kuat dan siap berjuang di lahan baru.
Memilih Bibit Berkualitas
Bibit cabai yang sehat ditandai dengan beberapa hal. Pertama, pastikan bibitnya segar dan bebas dari hama atau penyakit. Kedua, lihat bentuknya, apakah seragam dan tidak cacat. Ketiga, rasakan teksturnya, bibit yang baik biasanya padat dan tidak lembek. Jangan ragu untuk memeriksa dengan seksama setiap bibit sebelum memutuskan untuk membawanya pulang.
Perkecambahan: Siasat Sukses Bibit Cabai
Perkecambahan adalah langkah awal untuk membuat bibit cabai kita siap tanam. Proses ini penting untuk memastikan bibit sehat dan kuat. Caranya mudah, rendam biji cabai dalam air hangat selama beberapa jam, lalu tempatkan di tempat yang lembap dan hangat. Periksa setiap hari, dan ketika muncul tunas kecil, berarti proses perkecambahan berhasil!
Penyemaian: Menumbuhkan Bibit di Rumah
Penyemaian adalah proses menumbuhkan bibit cabai di dalam pot atau wadah sebelum ditanam di lahan utama. Ini membantu bibit tumbuh lebih kuat dan siap menghadapi kondisi di lapangan. Kita bisa memanfaatkan kotak semai atau pot kecil untuk menanam bibit cabai. Isi dengan campuran tanah yang gembur dan subur, lalu tanam biji cabai dengan kedalaman sekitar 1-2 cm.
Jaga kelembapan tanah dengan penyiraman rutin. Pastikan tempat penyemaian mendapatkan cukup cahaya.
Teknik Penyemaian yang Baik
- Siapkan media tanam yang gembur dan subur, seperti campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir.
- Tanam biji cabai dengan kedalaman sekitar 1-2 cm.
- Jaga kelembapan media tanam dengan penyiraman rutin, hindari genangan air.
- Letakkan wadah penyemaian di tempat yang cukup terang, tetapi hindari sinar matahari langsung yang terlalu terik.
- Pastikan sirkulasi udara di sekitar bibit cukup.
Perbedaan Metode Penyemaian
Metode | Deskripsi | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|
Penyemaian di Pot | Menanam biji cabai dalam pot kecil atau wadah. | Mudah dipantau, mudah dipindahkan | Membutuhkan lebih banyak pot, butuh tempat lebih banyak |
Penyemaian di Kotak Semai | Menanam biji cabai dalam kotak semai. | Efisien, hemat tempat, mudah perawatan | Membutuhkan perawatan yang lebih hati-hati untuk sirkulasi udara |
Penanaman
Waktunya aksi! Setelah mempersiapkan lahan dan bibit, saatnya menanam si cabe kesayangan. Jangan sampai salah langkah, karena tanaman cabe yang sehat dan subur bergantung pada penanaman yang tepat. Mari kita pelajari teknik-tekniknya dengan cermat!
Teknik Penanaman
Ada dua teknik utama dalam menanam cabai, yaitu penanaman langsung dan penanaman menggunakan polybag. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung kondisi lahan dan tujuanmu.
- Penanaman Langsung: Metode ini cocok untuk lahan yang luas dan sudah siap. Tanaman langsung ditanam di lahan utama. Hal ini memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Pastikan jarak tanam yang tepat untuk menghindari persaingan nutrisi dan cahaya.
- Penanaman Menggunakan Polybag: Teknik ini cocok untuk pemula atau untuk lahan yang terbatas. Bibit ditanam terlebih dahulu di polybag, lalu dipindahkan ke lahan utama setelah tumbuh lebih besar. Ini memungkinkan kontrol lebih baik terhadap pertumbuhan awal tanaman, sehingga lebih mudah untuk menangani masalah potensial.
Jarak Tanam dan Kedalaman Lubang
Menentukan jarak tanam yang tepat sangat krusial untuk pertumbuhan optimal tanaman cabai. Jarak tanam yang terlalu rapat akan menyebabkan persaingan nutrisi dan cahaya, sementara jarak yang terlalu renggang akan menyebabkan pemborosan lahan. Kedalaman lubang tanam juga berpengaruh pada akar tanaman.
- Jarak Tanam: Untuk tanaman cabai, jarak tanam yang umum diterapkan adalah sekitar 50-70 cm antar tanaman dan 70-100 cm antar baris. Sesuaikan dengan varietas cabai dan kondisi lahanmu. Pastikan tanaman mendapatkan cukup ruang untuk tumbuh leluasa.
- Kedalaman Lubang: Lubang tanam sebaiknya dibuat sedalam 15-20 cm. Pastikan lubang cukup luas untuk menampung bola akar tanaman. Isi lubang tanam dengan campuran tanah yang subur dan kompos.
Ilustrasi Posisi Tanaman
Berikut ilustrasi posisi penanaman cabai yang baik:
Posisi Tanaman | Jarak Antar Tanaman (cm) | Arah Tanaman |
---|---|---|
Tanaman 1 | 70 | Timur |
Tanaman 2 | 70 | Barat |
Tanaman 3 | 100 | Utara |
Tanaman 4 | 100 | Selatan |
Ilustrasi ini menunjukkan contoh jarak tanam dan arah penanaman. Pastikan tanaman cabai mendapatkan cahaya matahari secara merata.
Langkah-Langkah Penanaman
- Siapkan lubang tanam dengan ukuran yang sesuai.
- Masukkan campuran tanah yang subur dan kompos ke dalam lubang tanam.
- Letakkan bibit cabai di tengah lubang tanam.
- Tutup lubang tanam dengan tanah, tekan perlahan untuk memastikan bibit tertanam dengan kuat.
- Siram tanaman dengan air secukupnya.
Pemeliharaan Tanaman
Nah, sekarang kita masuk ke tahap yang paling seru, yaitu merawat tanaman cabe kesayangan kita. Bayangkan, cabai yang hijau segar dan siap dipanen! Jangan sampai gagal di tahap ini, ya. Kita akan bahas bagaimana cara menjaganya agar tetap sehat dan berbuah lebat.
Penyiraman yang Tepat
Penyiraman yang tepat adalah kunci utama kesehatan tanaman cabai. Jangan sampai terlalu kering atau terlalu basah. Pastikan tanah lembap, tapi jangan sampai tergenang air. Siram secara teratur, sesuai dengan kondisi cuaca dan kebutuhan tanaman. Jika cuaca panas terik, frekuensi penyiraman bisa ditingkatkan.
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan sangat penting untuk menjaga nutrisi tanaman cabai agar tetap subur dan berbuah lebat. Jangan sampai nutrisi di tanah habis, ya! Pemupukan susulan bisa dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 2 minggu. Gunakan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, misalnya pupuk NPK. Jangan berlebihan, karena bisa membahayakan tanaman. Pastikan Anda memperhatikan dosis yang tertera pada kemasan pupuk.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit memang bisa menjadi momok bagi petani cabai. Tapi tenang, kita bisa mengatasinya! Berikut ini tabel yang berisi jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman cabai, serta cara pengendaliannya:
Hama/Penyakit | Cara Pengendalian |
---|---|
Ulat | Gunakan pestisida organik atau tangkap secara manual. Perhatikan dosis penggunaan pestisida. |
Tungau | Gunakan pestisida yang tepat atau lakukan penyemprotan dengan air secara teratur. |
Busuk Daun | Perhatikan drainase lahan dan hindari penyiraman berlebihan. Gunakan fungisida sesuai kebutuhan. |
Kutu Daun | Gunakan pestisida atau sabun insektisida. Bisa juga dengan menyemprotkan air. |
Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Perhatikan kondisi tanaman secara teratur. Jika ada tanda-tanda serangan hama atau penyakit, segera lakukan tindakan pengendalian. Jangan sampai terlambat, ya!
Pemupukan Susulan Lanjut
Pemupukan susulan bisa dilakukan secara bertahap. Lakukan pemupukan susulan setiap 2-3 minggu sekali, sesuai dengan kebutuhan tanaman. Perhatikan tanda-tanda kekurangan nutrisi pada tanaman, seperti warna daun yang pucat atau pertumbuhan yang lambat. Sesuaikan dengan dosis yang tepat untuk menghindari kelebihan nutrisi yang dapat merugikan tanaman.
Panen dan Pasca Panen
Saat buah cabai sudah matang dan menggiurkan, saatnya kita panen! Jangan sampai cabai-cabai itu menggantung terlalu lama, karena bisa mengurangi kualitas dan bahkan membuat tanaman jadi lelah. Proses pasca panen juga penting, karena menentukan kualitas cabai sampai sampai di meja makan. Mari kita pelajari lebih dalam!
Waktu yang Tepat untuk Memanen
Waktu panen cabai sangat bergantung pada jenis cabai dan tujuan penggunaannya. Cabai yang akan dikeringkan atau dijemur bisa dipanen sedikit lebih matang dibandingkan yang akan langsung dikonsumsi. Cabai yang sudah benar-benar matang berwarna merah cerah (atau sesuai warna varietasnya) biasanya lebih manis dan beraroma kuat.
Cara Memanen Cabai dengan Benar
Jangan langsung mencabut cabai dari tangkainya! Gunakan gunting atau pisau tajam untuk memotong tangkai cabai tepat di bawah buahnya. Ini mencegah kerusakan pada tanaman dan memudahkan proses pasca panen. Hindari memetik cabai yang masih muda atau terlalu hijau, karena rasanya kurang optimal.
Langkah-langkah Pasca Panen
- Penyortiran: Pisahkan cabai yang rusak, busuk, atau terlalu kecil. Cabai yang berkualitas bagus akan lebih mudah diolah dan disimpan.
- Pencucian: Cuci cabai dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Jangan terlalu lama, karena bisa mengurangi kesegaran cabai.
- Pengeringan: Keringkan cabai dengan lembut menggunakan handuk atau kertas dapur. Jangan dijemur terlalu lama di bawah sinar matahari langsung, karena bisa mengurangi vitamin dan rasa cabai. Gunakan tempat yang berventilasi baik.
Metode Penyimpanan Cabai
Metode penyimpanan yang tepat sangat menentukan kualitas cabai hingga saat dikonsumsi. Berikut beberapa pilihan:
- Simpan dalam wadah kedap udara di lemari es: Cara ini baik untuk cabai yang akan langsung dikonsumsi dalam beberapa hari. Pastikan cabai kering dan tidak terlalu banyak saling menempel untuk mencegah pembusukan.
- Pengeringan alami: Cabai yang dikeringkan dengan benar dapat disimpan dalam wadah kedap udara di tempat kering dan sejuk selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Ini sangat cocok untuk cabai yang akan diolah lebih lanjut, seperti dibuat sambal atau bubuk cabai.
- Beku: Cabai yang dibekukan dapat disimpan hingga beberapa bulan. Ini baik untuk cabai yang akan dibuat sup atau dimasukkan dalam masakan yang membutuhkan cabai dalam jumlah banyak.
Pentingnya Pemilihan Metode Pasca Panen
Metode pasca panen yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas dan rasa cabai. Pemilihan metode yang salah dapat menyebabkan cabai cepat busuk, kehilangan nutrisi, atau bahkan berubah rasa. Jadi, pastikan Anda memilih metode yang tepat berdasarkan jenis cabai dan tujuan penggunaannya. Jangan sampai cabai yang Anda panen dengan susah payah menjadi sia-sia karena proses pasca panen yang kurang tepat.
Tips Tambahan untuk Panen Cabai Maksimal!
Nah, setelah kita bahas langkah-langkah menanam cabai dari awal hingga panen, sekarang waktunya ngobrol tentang tips tambahan biar hasil panen cabai kita makin melimpah dan bikin dompet makin tebal. Yuk, kita bongkar rahasia di balik suksesnya budidaya cabai!
Pemilihan Varietas Cabai yang Tepat
Jangan asal pilih cabai, sob! Setiap varietas cabai punya karakteristik sendiri, mulai dari ukuran, rasa, hingga waktu panen. Pilihlah varietas yang cocok dengan kebutuhan dan selera Anda. Misalnya, kalau mau cabai rawit yang cepat panen, pilih varietas tertentu. Kalau suka cabai besar dan manis, ada juga varietas yang pas.
- Cabai rawit: Cepat panen, cocok untuk bumbu masakan sehari-hari.
- Cabai besar: Cocok untuk konsumsi langsung atau diolah jadi sambal.
- Cabai keriting: Tekstur dan rasa yang unik, bisa untuk beragam masakan.
Teknik Pemangkasan yang Efektif
Pemangkasan yang tepat dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Pemangkasan yang tepat membantu sirkulasi udara dan cahaya, mencegah penyakit, dan mengarahkan pertumbuhan tanaman pada buah yang diinginkan. Dengan teknik pemangkasan yang tepat, kita bisa memaksimalkan potensi tanaman cabai untuk berbuah lebat dan berkualitas.
- Buang cabang-cabang yang terlalu banyak atau berpotensi mengganggu pertumbuhan buah.
- Potong tunas samping (jika diperlukan) untuk memfokuskan nutrisi pada buah.
- Lakukan pemangkasan secara teratur untuk menjaga tanaman tetap sehat dan produktif.
Pentingnya Pupuk Organik dan Kompos
Pupuk organik dan kompos merupakan kunci untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Selain murah dan mudah didapat, pupuk organik kaya nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan cabai. Tanpa nutrisi yang cukup, tanaman cabai sulit untuk berbuah lebat dan berkualitas. Selain itu, pupuk organik juga ramah lingkungan!
- Pupuk organik kaya nutrisi dan aman bagi lingkungan.
- Kompos dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan drainase.
- Gunakan pupuk organik secara teratur untuk pertumbuhan optimal.
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pertumbuhan, Tips menanam cabe
Kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Cahaya matahari yang cukup dan kelembapan yang terjaga akan menghasilkan tanaman yang subur dan berbuah lebat. Namun, terlalu banyak atau terlalu sedikit salah satu faktor ini bisa berdampak buruk. Jadi, penting untuk memperhatikan kondisi lingkungan tempat cabai kita ditanam.
- Intensitas cahaya matahari: Cabai membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhan optimal. Pastikan tanaman mendapat sinar matahari minimal 6-8 jam per hari.
- Kelembapan: Kelembapan yang ideal berkisar antara 60-70%. Hindari kelembapan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, karena bisa menyebabkan penyakit dan menghambat pertumbuhan.
- Suhu: Suhu yang ideal berkisar antara 20-30 derajat Celcius. Hindari suhu yang terlalu ekstrem.
Kutipan Ahli Pertanian
“Pemilihan varietas cabai yang tepat dan teknik pemangkasan yang benar adalah kunci utama untuk mendapatkan hasil panen cabai yang maksimal. Selain itu, pupuk organik dan kompos sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan produksi.”
Pak Budi, Ahli Pertanian.
Ringkasan Akhir: Tips Menanam Cabe
Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dalam menanam cabai. Ingat, kesabaran dan ketekunan adalah kunci sukses. Dengan tips-tips di atas, Anda tidak hanya bisa menikmati cabai segar, tapi juga belajar menghargai proses dan kerja keras di balik setiap butir cabai yang menggugah selera. Selamat mencoba dan semoga hasil panen Anda melimpah!
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah jenis tanah yang paling cocok untuk menanam cabai?
Tanah gembur dan kaya akan nutrisi, dengan drainase yang baik, sangat cocok untuk cabai. Hindari tanah yang terlalu padat atau tergenang air.
Berapa jarak tanam yang ideal untuk cabai?
Jarak tanam cabai bervariasi tergantung jenis varietas, namun umumnya sekitar 50-70 cm.
Bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman cabai?
Gunakan pestisida organik atau insektisida alami untuk mengendalikan hama. Perhatikan pula sanitasi tanaman untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit.
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemupukan susulan?
Pemupukan susulan dilakukan secara berkala, menyesuaikan kebutuhan tanaman. Amati kondisi tanaman untuk menentukan kapan perlu pemupukan.